hujan menerpa disetiap belah tubuh ini
menggapai sebuah awan mendung
mencari sinarnya sang pencaya
dengan bertetes embun yang suram
meski hidup ini tak sejalan
apa yang diartikan
dan apa yang mengartikan
semua beda dengan onggoknya
hasil syaraf yang kian merasuk
saat urat mulai kaku
dan tubuh pun sirna sudah
gundah dan tanpa asah
kuat dalam terjal batu
memantau sekitar bebatuan
pasti dan jelas tertangkap
sosok manis yang merona
melihatnya mulai terseyum
kembali kepada asa
yang mustinya ku kecup saat ia tidur
dan meraih segala apa yang dipunya
sang perjaka datang
menghampirinya yang melangkah sendiri
melangkah disepanjang gelapnya hutan
meneruskan setiap jejak yang lalu
hanya saja dia kan tertipu malu
melihat kenyatan apa dibalik semuanya
kebohongan dan pembualannya
nikamat akans sebuah ketulusan.
0 komentar:
Posting Komentar